Sabtu, 22 Januari 2011

profil seniman Fadjar Sidik

Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 8 Februari 1930. Pendidikan formalnya di tempuh di HIS Yogyakarta, sedangkan SMP dan SMA-nya di Surabaya. Tahun 1952, kembali ke Yogyakarta mengikuti kuliah di UGM dan juga ASRI (1954). Selain itu ia juga ikut belajar melukis di Sanggar Pelukis Rakyat di bawah asuhan Hendra Gunawan dan Sudarso di tahun 1952, serta berkesempatan pula selama hampir satu setengah tahun (1968-1970) belajar di Selandia Baru tentang Art Restoration Technique and Conservation.


Sejak Tahun 1957-1961 bermukim di Bali, berkawan dengan sejumlah pelukis antara lain Alimin, Sri Widodo dan O.H. Supono. Pada akhir tahun 1961 kembali ke Yogyakarta dan mengajar di ASRI. Sejak 1966 menjadi dosen tetap di ASRI. Selanjutnya tahun 1967-1983 menjadi Ketua Jurusan Seni Lukis di alamaternya tersebut. Ia dikenal sebagai pengajar yang mampu merangsang diskusi tajam di lingkungan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Corak lukisannya beralih dari realisme ke abstrak di awal tahun 60-an. Pilihannya terhadap lukisan abstrak, banyak dipengaruhi oleh masa perantauannya di Bali, yang dianggapnya hanya melukis ‘benda industri’, yang meskipun indah tak semestinya ditangkap sebagai obyek representasi. Ia menganggapnya telah menipu dirinya sendiri, sehingga menciptakan obyek-obyek sendiri untuk keperluan ekspresi.

"Entah mengapa," tulis Fadjar pada 1970-an, "hasil industri itu banyak yang bentuknya indah dan enak dilihat, tapi tidak untuk dilukis; mereka perlu rusak dulu baru bisa dilukis atau dibuat patung.... Saya kehilangan obyek-obyek pelukisan yang artistik dan puitis. Ah, daripada menggambar obyek-obyek hasil kreasi para desainer industri itu, mengapa tak menciptakan bentuk sendiri saja untuk keperluan ekspresi murni yang bisa memenuhi tuntutan batin yang paling dalam?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar